Last Updated on 4 months by Mas Herdi
Halo semuanya, Trimegah sebagai salah satu sekuritas yang cukup ternama ternyata mempunyai aplikasi digital yang bernama Trima+. Untuk peluncurannya saya kurang tau sejak kapan, tapi saya sudah mencobanya sekitar sebulanan ini. Sebelumnya saya juga sudah pernah investasi reksadana di Trimegah, namun saat itu masih belum ada aplikasinya, jadi semuanya masih lewat web dan Whatsapp.
Review Aplikasi Trima+ Trimegah
Sedikit mengenai aplikasi Trima+, di sini kita bisa membeli beberapa produk yang ditawarkan oleh Trimegah. Yaitu Saham, Reksadana, dan Obligasi. Untuk reksadana sendiri pilihannya cukup lengkap, ada mulai dari reksadana saham, reksadana indeks, RD Pendapatan Tetap hingga RD Pasar Uang.
Karena niat saya hanya untuk mempertahankan nilai mata uang, maka saya hanya mencoba fitur reksadana-nya saja. Yaitu Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang. Masing-masing saya investasikan 100juta rupiah. Jadi total saya invest 200juta rupiah di aplikasi Trima+ milik Trimegah ini. Produknya yang saya beli bisa dilihat pada screenshot di bawah.
Proses Registrasi Trima+
Ok, sebelum ke situ kita bahas pendaftarannya dulu ya. Menurut saya proses pendaftarannya sangat ngga banget, karena halaman pendaftarannya masih menggunakan WebView, dimana juga banyak sekali request OTP. Contoh ketika kita memasukkan no. HP kita akan diminta OTP langsung, dan dari pengalaman saya mencoba OTP nya tidak langsung datang, harus menunggu cukup lama mungkin ada 10-15 menit baru OTP nya datang.
Untuk verifikasi email juga sama, menggunakan kode verifikasi yang dikirim ke email, lagi-lagi kode nya lama sekali sampainya. Bisa sampai 10 menitan lebih.
Halaman webview juga mempunya kekurangan yaitu kapasitas memori yang terbatas, di sini kita harus ambil foto KTP, NPWP dan beberapa dokumen. Jika kapasitas memorinya sudah habis, maka halaman pendaftarannya akan nge-blank dan kita harus memulai lagi prosesnya dari awal. Dan request OTP lagi. Pada pendaftaran yang pertama saya sampai kehabisan quota OTP dan harus mengulangi daftar esok hari.
Di sini untungnya karena saya pernah mencoba Trimegah dan dari pengalaman OK maka saya memutuskan untuk mencoba mendaftar lagi. Dan Alhamdulillah di pendaftaran kedua pun berhasil juga, walaupun prosesnya tidak terlalu smooth.
Proses Pembelian Produk (Reksadana) Trima+
Setelah registrasi, proses pembelian Reksadananya cukup straightforward. Kalian kan dibuatkan rekening RDN dan dana bisa ditransfer ke RDN tersebut untuk selanjutnya digunakan belanja saham, reksadana atau obligasi. RDN nya menggunakan bank BCA.
Saat membeli reksadana, prosesnya straightforward juga, hanya saja transaksi kalian akan diverifikasi terlebih dahulu. Saya kurang tau kenapa butuh proses verifikasi? Karena saya sudah KYC di awal. Dari pengalaman saya investasi di P2P lending Alami, saat melakukan pendanaan sudah tidak perlu lagi verifikasi jadi bisa lebih cepat. Proses verifikasinya sendiri lumayan lama ya untuk ukuran aplikasi, bisa dua hari atau lebih. Misal kalian beli sekarang maka besok atau mungkin lusa (tergantung hari libur atau tidak) pembelian kalian akan terverifikasi. Jadi siapkan buffer 2-3 harian dari sejak kalian beli reksadana hingga kalian menerima unitnya.
Di sini yang harus diapresiasi adalah menu pemilihan produk reksadana-nya. Sudah otomatis dibagi berdasarkan jenisnya, dan juga kita bisa melihat top gainer / top loser selama setahun terakhir. Kita bisa men-sortir dan mem-filter, membandingkan produk reksadana dan ada simulasi return juga. Namun simulasi return-nya belum berlaku jika kalian investasi lump-sum ya. Simulasinya hanya untuk apabila kalian berminat investasi tiap bulan di reksadana.
Di sana juga ada tab Ideas yang berisi ide-ide investasi yang sesuai dengan profil kalian. Kemudian kalian juga bisa menyimpan produk reksadana tertentu yang kalian suka, dan bisa dilihat di bagian Favorit. Oiya ketika kalian masuk ke produk Reksadana, kalian juga bisa melihat breakdown dari produk reksadana tersebut terdiri dari saham apa saja dan obligasi apa saja. Sehingga kalian bisa mengira-ngira juga untung rugi ke depannya.
Untuk reksadana pendapatan tetap dan pasar uang biasanya backingannya produk obligasi dan saham, atau bisa juga hanya berisi obligasi saja.
Notifikasi Trima+ Tidak Jalan?
Karena produk reksadana pasar uang yang saya beli sudah mencapai satu bulan, maka saya jual karena akan dipindahkan ke produk lainnya. Nah di sini ada yang menurut saya kurang, yaitu begitu berhasil menjual tidak ada notifikasi apa-apa. Baik di aplikasi maupun di email. Saya coba cek juga di riwayat transaksi, kosong juga. Karena saya tidak mendapatkan feedback apapun saya jadi ragu nih apakah transaksi penjualan saya berhasil atau tidak. Saya sampai harus menghubungi CS nya untuk verifikasi. Ternyata transaksi jual sudah tercatat, tapi butuh waktu 1 hari hingga muncul di riwayat transaksi. Lama juga ya karena harusnya secara instant muncul di riwayat. Jika jual di sebelum pukul 10:30 pagi maka transaksi kalian bisa selesai di hari yang sama, namun jika lebih dari itu transaksi akan diproses di keesokan harinya. Hal ini juga berlaku untuk tarik dana dari RDN ke rekening saya. Tidak ada feedback apa-apa dan harus menunggu 2 harian hingga dana masuk ke rekening saya.
Sungguh disayangkan karena fitur notifikasi menjadi seperti tidak berguna, karena selalu kosong. Harusnya setiap kali:
- top up RDN
- beli reksadana
- jual reksadana
- withdraw RDN
muncul notifikasi yang memberitahu apakah transaksinya masih on process, success atau cancelled.
Force Logout Trima+
Satu lagi yang perlu dinote di sini, terkadang saya dikeluarkan dari aplikasi secara random. Mengagetkan dan lumayan merusak user experience, karena untuk login saya harus menunggu OTP dulu. Seperti contoh di sini ketika saya lagi lihat-lihat profil saham tiba-tiba dikeluarkan dari aplikasi. Salahnya dimana yah?
Yang terakhir aplikasinya sering down, terutama pada hari libur atau di malam hari. Untuk ini lumayan bisa dimengerti karena mungkin untuk saving cost, servernya dimatikan pada malam hari atau pada waktu bursa saham tutup/libur. Namun saya jadi tidak bisa memantau…
Kesimpulan
Overall, saya tetap merekomendasikan aplikasi ini yah apabila kalian termasuk orang yang sabar dan tidak masalah dengan kurangnya feedback ketika kita melakukan transaksi. Menurut saya ini hanya masalah app development saja dan bisa diperbaiki, atau dari pihak Trima+ / Trimegah mungkin bisa menghire saya untuk mengatasi masalah ini hehe. Aplikasi Trima+ jauh lebih baik dibanding versi website nya, hanya mungkin perlu diperbaiki dari sisi user experience dan feedback nya. Sehingga user tidak merasa buta / left behind saat melakukan transaksi. Saat ini kekurangan ini ditutup oleh customer service yang membantu dan responsif yang bisa dihubungi lewat WA. Apakah kalian juga pernah menggunakan aplikasi Trima+? Silahkan tulis pengalamanmu di kolom komentar ya.