Kerugian Menabung / Menyimpan Uang di Bank

Last Updated on 6 years by Mas Herdi

Dari dulu bank-bank memang selalu mengajak kita untuk menyimpan uang di Bank, dengan berbagai macam slogan dan kampanye seperti “Ayo ke Bank”, “Mari Menabung Sejak Dini” dan sebagainya. Namun tahukah kalian bahwa menyimpan uang dalam bentuk tabungan di bank banyak ruginya daripada untungnya? Kenapa? Kok bisa? Di postingan kali ini mari kita simak beberapa kerugian menyimpan uang menyimpan uang di bank.

Kerugian Menyimpan Uang di Bank

  1. Uang Kalian Akan Berkurang Terus

    Yang pertama adalah, uang kalian akan berkurang terus. Bank menerapkan banyak biaya perbulannya yang dibebankan kepada kalian (nasabahnya) untuk biaya operasional dan sebagainya. Karena itu tiap bulan rekening bank kalian akan selalu dipotong dengan biaya-biaya tersebut. Apa saja biayanya? Rata-rata bank mengenakan biaya-biaya berikut ini perbulannya kepada nasabahnya; biaya administrasi, biaya ATM bulanan, dan biaya Pajak (pajak biasanya dikenakan untuk rekening dengan jumlah uang tertentu dan besarnya bervariasi, semakin besar uang kita di rekening maka semakin besar juga pajaknya).

    Memang jika kita tiap bulan menyetor uang ke rekening tentu bisa menutupi biaya-biaya bank tersebut. Tapi kebanyakan dari kita mulai membuka rekening tabungan di bank sejak usia dini, jaman SMA atau kuliah, di saat belum ada payroll/penghasilan tetap. Kemudian kita biarkan saja uang kita di bank tanpa terasa uang kita terkikis perlahan-lahan. 😀

  2. Bunga Bank Kalah dengan Inflasi

    Adakah yang pernah menyadari jika uang 100 ribu sepuluh tahun yang lalu bernilai lebih besar jika dibandingkan dengan nilai uang 100 ribu saat ini? Jika kalian sadar akan hal itu, maka itu adalah efek dari inflasi. Inflasi tidak bisa dihindari sama seperti kita yang ingin gaji naik. Seakan dengan naiknya pendapatan masyarakat / UMR, maka daya beli akan ikut naik dan harga barang-barang ikut naik juga mengakibatkan nilai uang yang semakin berkurang seiring dengan waktu. Itulah inflasi. 🙂

    Inflasi kita saat ini ada dirate 3% sedangkan bunga rekening tabungan kita maksimal 2% dan itu juga kalau kita menyimpan uang lebih dari 1 Milyar Rupiah di Bank. Jika kita hanya menyimpan uang puluhan juga di bank, maka bunganya hanya sebesar di kisaran 0.5% saja. 🙂

    Nilai segitu tentu saja tidak akan menutupi besarnya biaya administrasi dan pajak, kalaupun kalian berhasil managed untuk menyimpan sejumlah uang supaya bunganya bisa menutupi biaya bank, tetap saja besaran dari bunga tersebut in the end tidak akan bisa menutupi biaya inflasi.

Solusi Supaya Tidak Rugi Menyimpan Uang di Bank

Lantas, bagaimana solusinya supaya kita tidak rugi saat menyimpan uang di Bank seperti di atas? Solusinya kita harus “menyimpan”-nya dalam bentuk investasi, bisa lewat reksadana/reksadana pasar uang, deposito dan instrumen lainnya.

Saya dan beberapa teman saya sekarang hanya menyimpan uang “sekadarnya” di Bank, uang sekadarnya maksudnya uang untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk dana darurat, itupun juga dengan minimal jumlah tertentu supaya bunganya harus bisa menutupi biaya bank, sehingga jadi semacam auto-pilot gitu bunganya bayar biaya Bank sendiri. 🙂 Ilustrasinya seperti gambar berikut :

Bunga rekening menutupi biaya bank

Bunga rekening menutupi biaya bank di Suatu Bank Tertentu

Berapa uang minimal yang dibutuhkan supaya bisa mencapai keseimbangan seperti di atas? Kira-kira sekitar 60 jutaan (tahun 2018). 🙂 Itupun juga saya hanya dapat untung 10 ribu per bulannya.

Lantas kemana uang yang lainnya? Ada yang diputar buat bisnis, dan tentu saja diinvestasikan. Semoga membantu dan menginspirasi. 🙂





Download aplikasi kami di Google Play Store


Tutorial Menarik Lainnya :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TWOH&Co.