Last Updated on 8 years by Mas Herdi
Halo semuanya, jika dilihat sudah dari pertengahan tahun 2015 yang lalu saya mulai menggunakan app Go-Jek, yaitu sebuah penyedia jasa ojek online yang sangat terkenal di kota-kota besar Indonesia termasuk Jakarta. Namun, tidak lama berselang datanglah sebuah aplikasi ojek online kompetitor Go-Jek, yaitu Uber, yang ternyata setelah sekian lama digunakan. Saya lebih memilih Uber dibandingkan Go-Jek :). Kenapa? Ada beberapa alasan yang akan saya tuliskan di bawah ini. Terutama berkaitan dengan servis motor nya, yaitu Uber Motor vs Go-Ride
Alasan Memilih Menggunakan Uber dibandingkan Go-Jek
-
Tampilan aplikasi Uber lebih bagus
Aplikasi Uber, terutama yang versi iOS jauh lebih bagus dibandingkan Go-Jek dari sisi UI/UX maupun functionality.
Bisa dilihat pada gambar di atas, aplikasi Uber sudah streamlined dengan floating search, button dan panels. Sedangkan Go-Jek masih terlihat tradisional. Saya juga sering menemukan fitur yang tidak konsisten di Go-Jek, seperti Order Completed, seringkali history nya tidak muncul, atau hanya muncul sebagian.
-
Uber lebih smart dalam memilih route
Pada gambar di atas bisa dilihat ketika saya memesan dari tempat yang sama menuju ke rumah, rute yang dipilih Uber adalah rute minimum optimal. Sedangkan Go-Jek sepertinya menggunakan algoritma standar Google Maps sehingga rutenya memutar jauh. Perbedaan algoritma dalam menentukan rute inilah yang nantinya berdampak ke…
-
Tarif Uber Motor lebih murah dibandingkan dengan Go-Ride
Yup. Ini juga salah satu alasan utama saya menggunakan Uber. 😀 Tarif dari rumah (jalan Anggrek Neli Murni) ke kantor di Wisma 77, dengan Uber saya hanya perlu membayar 5000 rupiah. Sedangkan dengan Go-Jek tarifnya menjadi 9000 rupiah karena rute yang memutar tersebut. Dulu sewaktu tarif Uber masih ditentukan di akhir (sekarang tarif ditentukan di awal) biaya nya malah hanya 2500 hingga 3500 rupiah.
-
Uber lebih fleksibel
Dengan Uber, kita bisa ganti-ganti alamat sesuka hati. Pada awalnya malah yang kita butuhkan hanyalah tempat pick-up / tempat jemput tujuan bisa diinput belakangan. Namun di Go-Jek kita tidak bisa mengganti tujuan sesuka hati. Kita terpaku pada satu rute itu saja.
-
Customer Service yang Superb
I think, this is a no brainer. 🙂 Saya memang banyak baca berita negatif tentang Uber dan CS nya. Tapi itu sendiri tidak pernah saya alami. Dan inilah yang pernah saya alami :
Saat Uber tidak bisa diakses atau ada masalah teknis, pengguna diberikan kompensasi berupa voucher diskon promo (happened to me)
Saya pernah melaporkan rute driver yang jadi lebih jauh karena GPS driver error. Dan Uber menanggapinya dengan meng-adjust fare dari yang awalnya 22.000 menjadi hanya 7.105. Uangnya dikembalikan ke saya dalam bentuk credit Uber.
Kemudian, di saat yang lain saya pernah mendapat driver yang nakal karena dia tidak menunjukkan layar harga di akhir perjalanan. Sehingga saya dicharge biaya normal (tanpa potongan) padahal sebenarnya ada potongan sebesar 25.000. Saya laporkan ke Uber dan langsung dikembalikan uang saya 25.000 itu tanpa ba bi bu. 🙂
Tentu mungkin uang segitu bukanlah jumlah yang besar. Namun kejujuran Uber dalam bisnis, bahwa sekecil apapun nilai uang jika seharusnya dikembalikan, ya harus dikembalikan, inilah yang membuat saya tetap percaya ke Uber.
-
Fitur-fitur lain yang memudahkan pada Uber
Fitur2 lain seperti :
– recent places, Uber menyimpan 3 tempat yang sering kita kunjungi. Sehingga memudahkan kita untuk langsung mengisi tujuan langsung dari peta tanpa search/isi destinasi.
– Home & Work, tempat2 penting seperti home atau kantor bisa kita isikan alamatnya secara default. Sehingga kita tinggal cari HOME/WORK saat ingin pulang atau berangkat ke kantor. Tanpa harus menuliskan alamat lengkap
– Landmark Recognition, saat kita berada di tempat umum yang terkenal, seperti bandara, mall, atau stasiun. Uber secara otomatis akan mengenali tempat-tempat tersebut dan menawarkan spot atau lobby untuk tempat pick-up, sehingga kita tidak usah susah-susah isi alamat atau pointing ke suatu lokasi di peta -
Algoritma Uber yang lebih Advanced
Selain pada pemilihan rute seperti di atas. Ada algoritma lain milik Uber yang keren, seperti surge pricing yang akan menaikkan harga apabila banyak permintaan, sedangkan driver yang online hanya sedikut. Dan juga cancellation threshold, yang membuat pengguna yang terlalu sering meng-cancel request Uber menjadi diblock atau tidak bisa order untuk sementara.
Itulah beberapa kelebihan Uber dibandingkan Go-jek yang saya ingat. Saya akan update lagi jika menemukan yang lain :D. Walaupun begitu, tentunya Uber tidak lantas tidak mempunyai kelemahan. Beberapa diantaranya adalah driver nya yang relatif lebih sedikit dibanding Go-Jek, sehingga pada tempat-tempat tertentu dan waktu tertentu susah untuk request driver. Ada lagi di Uber kita tidak bisa menambahkan catatan pada alamat, misal “di sebelah warung rokok” dan sebagainya seperti di Go-Jek.
That’s all. Ini semua berdasarkan opini dan pengalaman dari saya. Sehingga tiap-tiap orang mungkin tidak mempunyai pengalaman yang sama. Saya hanya share dan tidak lantas berarti Go-Jek lebih tidak bagus dibandingkan Uber, saya masih menggunakan Go-Jek tapi hanya untuk Go-Food dan Go-Clean. Dengan artikel ini siapa tahu Go-Jek bisa mempelajari keunggulan2 Uber dan berbenah untuk membuat aplikasi dengan fitur yang lebih canggih lagi. 🙂
Bagi yang mau naik Uber gratis, gunakan kode promo berikut : hafizhh5ue 🙂