Last Updated on 4 years by Mas Herdi
Kenapa saya membeli Amazfit GTR 2 ini? jadi sekitaran tiga bulan belakangan saya suka olahraga berjalan kaki, ya ngga jauh-jauh amat paling sekitaran 5km tiap hari. Dan untuk membantu mengumpulkan datanya (seperti jumlah langkah, GPS dan sebagainya) biasanya saya hanya mengandalkan aplikasi di hp, namun lama-lama saya penasaran juga dan ingin data yang lebih akurat, sehingga saya memutuskan untuk membeli smartwatch. Sebelumnya saya belum pernah mempunyai smartwatch, jadi ini adalah smartwatch pertama saya.
Pilihan pertama tentunya adalah Apple Watch, karena saya punya Macbook Pro, iPhone, dan juga AirPods (walau sudah rusak), jadi pilihan yang lumayan tepat kalau saya membeli Apple Watch. Namun ada satu kekurangan Apple Watch yang bagi saya kebangetan sekali, yaitu daya tahan baterainya yang kurang dari sehari. Bagi saya lumayan merepotkan ketika musti men-charge smartwatch setiap hari. Akhirnya setelah membandingkan dengan smartwatch lain, pilihan saya jatuh ke Amazfit GTR 2.
Kenapa Amazfit GTR 2 ?
Desain
Yang pertama adalah karena saya suka desainnya, bulat tidak copy paste dari Apple Watch dan sporty banget. Saya beli yang classic edition dengan bezel stainless-steel di pinggirnya membuat Amazfit GTR 2 ini makin sporty. Kemudian layarnya yang terang dan jelas karena sudah menggunakan Amoled dan juga mendukung AOD (Always on Display), dan AOD nya juga bisa dicustom, mau mengikuti tampilan sama seperti watchface nya, atau tampilan yang lebih simpel (digital atau analog) yang hanya menampilkan, step, battery, dan waktu saat ini. Layarnya sendiri juga sudah dilengkapi dengan oDLC (optical Diamond-Like Carbon) untuk anti-gores, dan selama sebulan memakainya belum ada goresan sama sekali.
Fitur dan fungsionalitas
Sedangkan untuk fungsionalitas Amazfit GTR 2 ini mempunyai lumayan banyak fitur, fitur pertama yang saya amat gunakan tentu saja adalah step tracker nya dengan ditambah built-in GPS yang menurut saya sangat akurat. Kemudian untuk mengatur heart-rate atau detak jantung, Amazfit GTR 2 ini juga sudah dilengkapi dengan fitur merekam detak jantung dan bahkan bisa disetting secara otomatis setiap 5 menit sekali. Setelah itu di masa pandemi covid-19 seperti ini, fitur untuk mengecek level oksigen pada darah (blood oxygen level) atau SP02 juga sudah terdapat pada Amazfit GTR 2. Selain itu ada fitur lainnya seperti mengatur kalori, tempat penyimpanan musik (mp3) lokal, angkat telfon dari jam, lihat push notifications dari hp (read-only), sleep tracker, stress tracker dan banyak lagi.
Di bagian sensor, jam ini lengkap sensornya, selain GPS ada juga accelerometer, gyroscope, 3-axis geomagnetic sensor, dan barometric sensor. Sehingga tekanan udara ataupun altimeter / ketinggian dari permukaan laut ketika kita jalan atau bersepeda semuanya terekam.
Saya pribadi hanya menggunakan 3 fitur utama untuk sehari-hari, yaitu activity tracker (step tracker), GPS, dan monitor detak jantung, serta SPO2 sensor sewaktu-waktu.
Untuk daya tahan baterai-nya sendiri, smartwatch besutan Huami ini (anak perusahaannya Xiaomi), dengan penggunaan minimal sekali charge bisa tahan hingga 38 hari, penggunaan normal bisa tahan hingga 14 hari. Dari pemakaian saya dengan 5 kali jalan kaki kisaran 5km, heart-rate monitoring setiap 5 menit sekali, always on display dari jam 7 sampai 10 malam. Amazfit GTR 2 ini bisa bertahan sekitar 5-6 hari sekali charge. Ini bisa dibilang sangat fenomenal mengingat Apple Watch yang harganya 3x lipat dari jam ini perlu dicharge tiap hari sekali.
Amazfit GTR 2 ini juga mempunyai companion app (aplikasi pendamping) yang tersedia untuk Android dan iOS, bernama Zepp. Dari pengalaman saya menggunakan aplikasi Zepp tersebut di Android, tidak ada masalah dalam sinkronisasi dan semua metriks termasuk mapping koordinat GPS dari rute saya jalan-jalan bisa ditampilkan dengan baik di peta tanpa masalah. Grafiknya juga banyak dan lengkap. Kemudian aplikasi ini juga bisa tersambung ke Google Fit dan Strava, walau entah kenapa mappingan GPS dari Zepp ke Google Fit tidak tampil dengan baik di Google Fit, sepertinya karena beda format. Namun di Strava tidak ada masalah, sehingga bagi kalian yang hobi bersepeda dan menggunakan Strava, kalian cocok sekali memiliki Amazfit GTR 2 ini, karena sudah mendukung dan bisa bekerja dengan baik dengan aplikasi Strava. Untuk heart-rate monitoring juga bisa disambungkan dengan Strava.
Contoh hasil metriks dari aktifitas workout saya bisa dilihat di atas pada aplikasi Zepp, bisa dibilang metriksnya sangat lengkap dan rute GPS pada peta tertampil dengan jelas.
Selain itu kalian juga bisa melihat ringkasan dari aktifitas workout kalian seperti pada gambar di atas.
Perbandingan antara Zepp menggunakan Amazfit GTR 2 dengan Google Fit, Apple Health, dan Samsung Health. Antara Zepp vs Apple Health vs Samsung Health angkanya tidak terpaut jauh, dan Zepp mempunyai angka yang paling rendah, mungkin karena Zepp yang mengukur secara paling akurat menggunakan sensor pada Amazfit GTR 2, sedangkan yang lainnya hanya menggunakan sensor pada smartphone. Angka pada Google Fit yang selisih lumayan jauh entah kenapa.
Amazfit GTR 2 PAI
Smartwatch ini juga mempunyai sebuah metrics yang bernama PAI atau (Personal Activity Intelligence), PAI adalah sebuah metriks intinya semacam mengukur seberapa sehat gaya hidup kalian berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Maksimal skornya adalah 100. Dari pengalaman saya sendiri dengan jalan kaki tiap hari selama seminggu kalian bisa mendapat skor PAI sekitar 40-50. 😀
Kekurangan Amazfit GTR 2
Dengan begitu banyak kelebihan, beberapa kekurangan dari Amazfit GTR 2 yang saya notice adalah, belum wireless charging (charge nya pakai pogo connector), serta ketika kita olahraga kemudian tangan berkeringat, heart rate monitoring nya kadang menjadi tidak akurat. Kemudian strap nya yang berbahan kulit campur silicon kadang membuat kulit saya merah2 jika dipakai non-stop. Namun hal ini bisa diatasi dengan mengganti dengan strap yang lain karena semua strap jam tangan bisa dipakai di sini, asal lebarnya 22mm.
Kesimpulan Review Amazfit GTR 2
Buat saya sendiri smartwatch Amazfit GTR 2 adalah pembelian yang sangat masuk akal dan recommended, ketika kalian mencari smartwatch dengan desain yang stylish, baterai tahan sangat lama jika dibandingkan dengan Apple Watch, serta GPS tracker yang sangat akurat, blood oxygen sensor dan sensor-sensor lainnya yang lengkap. Sangat cocok digunakan untuk olahraga kasual dan hobbyist, bahkan untuk profesional pemula pun saya rasa masih bisa menggunakan Amazfit GTR 2 ini. Smartwatch ini dibanderol dengan harga $179 atau sekitar 2.3 hingga 2.5 juta rupiah.
Jadi bagaimana, apakah kalian tertarik membeli smartwatch Amazfit GTR 2 ini? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar ya!
Untuk PAI bukan maksimal 100 kak, tapi target minimum yang sebaiknya dicapai. Gue tiap olga dapet sekitar 20, setelah sekitar seminggu baru sampe 100. Habis itu tinggal mempertahankan supaya selalu di atas 100. PAI tiap hari angkanya akan berkurang, bisa aja hari senin nyampe 100, selasanyanya jadi 93, berarti kudu banyak gerak supaya sampe 100 lagi. Enaknya misal PAI nya udah smpe 150, nah mau libur olga bisa deh, istirahat. Misal, rabu PAI 130, kamis turun ke 110, jumat turun lagi ke 90 baru olga lagi. Kurang lebih gitu.
Yup benar, jangka waktunya PAI seminggu jadi mungkin bisa 4 hari olahraga, tiga hari istirahat