Last Updated on 12 years by Mas Herdi
Sebagai web developer dan web designer adalah hal penting untuk selalu memperhatikan UI/UX pada website yang kita buat. Meminjam istilah yang lagi terkenal, UI adalah singkatan dari User Interface atau tampilan antarmuka, sedangkan UX adalah singkatan dari User eXperience atau pengalaman pengguna. Istilah tersebut seringkali digabung menjadi UI/UX yang bisa diartikan sebagai ‘pengaruh antarmuka suatu aplikasi/web pada pengalaman pengguna yang menggunakan aplikasi’. Lumayan panjang ya 😀
Intinya adalah bagaimana kita mendesain tampilan website kita untuk memberikan pengalaman yang baik bagi pengguna aplikasi kita. Di Google Analytics, sebuah tools enterprise untuk UI/UX designer maupun webmaster, menyediakan banyak cara untuk mengamati pengalaman pengguna yang mengunjungi situs kita. Dan lebih baiknya semua itu ditawarkan secara cuma-cuma, alisa gratis. Hal yang bisa diamati seperti :
- Visitor Flow, untuk merekam alur aktivitas pengunjung dari laman satu ke laman lainnya
- Traffic Sources, fitur untuk mengetahui darimana pengunjung situs kita berasal
- Landing Pages, untuk mengetahui laman mana di situ yang pertama kali dikunjungi oleh pengguna
- dan sebagainya.
Google Analytics is perfect. Kita bisa merekam demografi pengunjung, bahasa apa yang digunakan, platform mereka, darimana mereka datang, berapa halaman yang rata-rata dibuka oleh pengunjung, darimana trafik mereka berasal, apa provider internet yang digunakan, berapa lama mereka ada di situs kita, hingga berapa lama mereka menunggu loading website kita.
Di samping itu, Google Analytics juga menyediakan statistika standar, seperti jumlah pengunjung, jumlah pageviews dan real time monitoring.
Namun, yang paling ditunggu dan paling diharapkan ada oleh UI/UX designer maupun webmaster adalah fitur yang biasa disebut dengan Heat Map. Heat map adalah sebuah teknik untuk menganalisa perhatian pengunjung pada area-area yang ada di website kita. Dengan menggunakan heat map, kita bisa mengetahui user experience dengan lebih baik. Dan kita bisa mengetahui spot-spot mana yang paling menarik perhatian, area mana yang harus dioptimisasi. Dari situ kita bisa memilih tempat yang pas untuk meletakkan suatu konten di web. Right place, for right content. Dan banyak lagi yang bisa dioptimalkan dari data statistik yang dihasilkan oleh heat map.
Banyak penyedia jasa analisa Heat Map di luar sana, namun kebanyakan dari mereka berbayar. Hingga akhirnya, Google Analytics menyediakan fitur tersebut, dan gratis. 😀
Untuk mencoba fitur tersebut, masuk ke akun Google Analytics kalian, kemudian klik Standard Reporting. Pada sidebar sebelah kiri, di bagian Content, ada fitur baru In-Page Analytics di bagian paling akhir.
Dengan fitur In-Page Analytics, kita bisa mengetahui beberapa hal-hal penting seperti link mana yang sering di-klik oleh pengunjung sekaligus persebarannya. Fitur Browser Size memudahkan kita mengetahui area mana yang bisa dilihat oleh pengunjung tanpa melakukan scrolling. Misal kita set value ke 90%, maka analisa akan menunjukkan area mana yang bisa langsung dilihat oleh 90% pengunjung tanpa harus melakukan scrolling. Apabila kita hover mouse pada tampilan website kita, kita bisa mengetahui area mana yang menarik perhatian, dan mana yang tidak. Sisa tampilan yang harus dilihat setelah melakukan scrolling, sebanyak 10% akan ditampilkan dengan ditambah overlay berwarna merah.
Kita juga bisa mengetahui berapa banyak pengunjung yang mengklik link-link yang ada pada website kita, cukup dengan melakukan mouse hover pada link yang dimaksud. Seperti gambar di atas. Data-data statistika juga dipresentasikan dengan cara yang menarik, menggunakan bubbles untuk menampilkan persentase jumlah klik dari total klik yang ada. Ditambah juga indikator warna mulai dari warna biru(cool) hingga merah(hot) yang menandakan kepopuleran link tersebut. Link berwarna merah, berarti link tersebut menerima jumlah klik yang lumayan banyak dari total klik.
Karena ini fitur awal, sepertinya masih akan ada banyak penambahan yang akan dilakukan ke depannya. I’m waiting for it. Dengan ditambahkannya fitur In-page Analytics, semakin terbuktilah Google Analytics sebagai tools analisa website yang mencakup keseluruhan aspek dari website itu sendiri hingga pengunjung yang handal dan gratis.
Untuk para webmaster, segeralah coba fitur ini untuk mengoptimalisasi website Anda. 🙂