Last Updated on 12 years by Mas Herdi
Sebuah analisis berjudul “The Future of Mobile” yang ditulis oleh Charlie Kindel seorang investor dan geek ternama, memaparkan beberapa hal yang akan terjadi pada dunia mobile di masa depan. Diantaranya adalah Android yang akan ditinggalkan oleh Google.
Hal itu dilakukan dikarenakan platform Android sudah tidak bisa lagi dikontrol oleh Google. Baik platform-nya maupun brand (merek) Android itu sendiri.
Padahal, Google sangat ingin bersaing dengan Apple yang masih menguasai pasar tablet dengan iPad-nya.
Untuk bisa bersaing dengan Apple, dan memberikan pengalaman end-to-end user yang fenomenal seperti iPad, Google membutuhkan sesuatu yang bisa dia kontrol. Sebuah merek.
Dan itu bukan Android.
Google akan meluncurkan tablet-nya sendiri yang diberi nama Nexus. Saat ini Google sedang investasi besar-besaran pada brand Nexus, yang diklaim sebagai “Android dengan racikan asli dari Google”. Nexus akan mempunyai user-experience yang ketat, hardware yang lebih konsisten, OS terbaru dengan upgrade policy yang konsisten, single marketplace, dan layanan terbaik dari Google.
Ke depannya Google juga diperkirakan akan investasi besar-besaran pada brand Play. Dan merubah brand Nexus yang sudah ada, hal ini masuk akal karena Google sudah melakukan rebranding terhadap Android Market menjadi ebuah toko kumpulan aplikasi, musik, buku dan movies/film yang dinamakan Play Store.
Apakah dengan membuat brand sendiri, Google akan berusaha untuk menghilangkan fragmentasi yang selama ini menjadi kelemahan Android?
Ternyata tidak, dan hal tersebut diperkirakan akan membuat fragmentasi Android menjadi semakin parah.
Google tahu itu, karena itu mereka lebih memilih untuk meninggalkan Android dan fokus pada sesuatu yang bisa mereka kontrol.
sumber : cek.log