Last Updated on 2 months by Mas Herdi
Baru-baru ini Tokopedia menaikkan biaya layananya hingga 10%, walau untuk sementara masih ada subsidi dari Tokopedia sehingga biaya layanannya hanya naik 8%, namun hal itu berarti ke depannya setiap Seller di Tokopedia harus mengurangi marjin penjualannya sebesar 10%. Hal ini juga belum termasuk biaya Bebas Ongkir yang kisarannya belasan ribu rupiah tergantung jarak pengiriman.
Sebagai salah satu Seller Tokopedia, saya pun dibuat terkejut dan musti memutar otak juga untuk menghadapi margin yang semakin kecil ini.
Bagaimana efek dari kenaikan biaya layanan Tokopedia ini terhadap keuntungan penjual? Di sini saya memberikan salah satu contoh jualan saya sebelum dan sesudah biaya layanan Tokopedia dinaikkan.
Simulasi Penjualan Saat Biaya Layanan Tokopedia 6.5%
Pesanan tersebut dibuat saat biaya layanan Tokopedia masih 6.5%, bisa dilihat ditambah dengan ongkos kirim total biaya layanannya sekitar 28ribu rupiah.
Simulasi Penjualan Saat Biaya Layanan Tokopedia 8% (Subsidi)
Kemudian berikut adalah besaran biaya layanan Tokopedia saat sudah naik ke 8% (subsidi sementara), sebelum akhirnya menjadi 10%.
Bisa dilihat di atas, biaya layanan yang awalnya total hanya 28ribu rupiah naik menjadi 33ribu rupiah. Ada kenaikan 17% yang lumayan. Tidak hanya itu saja, biaya layanan Gratis Ongkir pun ikut naik juga menjadi 11ribu rupiah, dimana sebelumnya sebesar 10ribu rupiah. Dan jika dicermati lagi di gambar terakhir harga barang lebih murah, dan total ongkos kirim juga lebih murah dibanding gambar pertama. Namun Total Biaya Layanan tetap lebih besar dibanding gambar pertama. Hal ini menunjukkan betapa besarnya kenaikan biaya layanan Tokopedia. Dan mind you ini masih skema subsidi menjadi 8%, jika subsidi sudah hilang dan biaya layanan menjadi 10%, dipastikan akan lebih besar lagi potongannya.
Dalam hal ini bagi kelas menengah atau siapapun yang ingin memulai usaha sampingan dengan berjualan di Tokopedia pun musti putar otak. Karena ada dilema yang dihadapi jika harga barang mahal pembeli akan semakin berkurang, tapi penjual juga tidak bisa menjual barangnya dengan harga yang terlalu murah mengingat besarnya potongan yang dibebankan.
Solusi lainnya adalah menonaktifkan bebas ongkir, namun bagi saya sendiri ketika membeli barang saya selalu mencari toko yang bisa bebas ongkir. Secara hampir semua kompetitor Tokopedia seperti Shopee, mempunyai layanan gratis ongkir untuk pembelinya. Sehingga resiko jika bebas ongkir dinonaktifkan pembeli bisa berkurang.
Solusi yang lainnya adalah dengan berjualan di platform lain, namun bagi Seller yang sudah berjualan lama di Tokopedia pasti membutuhkan waktu dan effort yang besar untuk memindahkan seluruh toko ke platform lain semacam Shopee. Di samping ecommerce lain punya learning curve nya sendiri, dimana penjual musti harus mempelajari dan membiasakan terhadap sistem yang baru mulai dari awal.
Brand positioning Tokopedia sebagai ecommerce kelas atas, di atas kompetitor nya barangkali bisa menjustifikasi kenaikan biaya layanan ini. Namun apakah secara layanan ada layanan pembeda yang Tokopedia unggul dibandingkan kompetitornya? Saya rasa tidak ada, atau bagi kalian yang tahu silahkan tulis di kolom komentar ya.
Link terkait:
– https://www.tokopedia.com/help/article/bagaimana-cara-menghitung-biaya-layanan-power-merchant
– https://seller.tokopedia.com/edu/bebas-ongkir/