Last Updated on 3 months by Mas Herdi
Halo semuanya, dengan maraknya sektor fintech, sekarang tidak hanya bank saja yang berlomba-lomba membuat aplikasi digital. Aplikasi investasi seperti P2P Lending, sekuritas, reksadana dan saham pun juga mulai meluncurkan aplikasi buatan mereka. Salah satunya adalah Stockbit.
Stockbit sendiri adalah aplikasi investasi digital yang berfokus pada jual beli saham, mungkin jika jaman dulu beli saham harus ke sekuritasnya atau lewat website. Sekarang kita sudah bisa jual beli saham via aplikasi Stockbit. Saham yang dijual adalah saham perusahaan beneran ya, jadi bukan saham digital ala2 NFT atau Metaverse.
Kemudian ESOP adalah saham yang diberikan oleh kantor kepada karyawannya, jadi semacam penghargaan dan bukan berbentuk bonus atau uang cash, namun berbentuk saham yang nilainya bisa berubah sewaktu-waktu. Besaran jumlah ESOP yang diterima karyawan bisa bervariasi antara satu dan lainnya tergantung jabatan, lama kerja, atau faktor lainnya. ESOP yang diberikan kepada karyawan biasanya tidak langsung bisa dicairkan (vested). Karena harus menunggu faktor-faktor tertentu terlebih dahulu supaya bisa dicairkan, contoh kriterianya seperti kinerja perusahaan, merger & acquisition, time-based dan sebagainya.
Di sini kebetulan saya tidak beli saham, karena saham-nya sendiri sudah dikasih dari kantor jadi saya hanya menjualnya saja. Kantor saya tidak lantas memberi saham lewat Stockbit, namun lewat 3rd party application yang bernama Shareforce. Setelah saham saya vested baru deh bisa dicairkan ke Stockbit. Setelah dicairkan ke Stockbit dari Shareforce pun sahamnya tidak langsung bisa kita nikmatin dalam bentuk uang, karena musti dijual dulu.
So far untuk menjual saham, Stockbit sudah mempunyai pilihan yang lumayan lengkap dengan fitur yang berguna. Kalian bisa memilih harga yang kalian inginkan untuk saham yang kalian jual (ASKing price). Kemudian kalian juga bisa mengeset lama penawaran jual kalian. Apakah jika dalam sehari tidak menemukan harga yang cocok, penawaran jual kalian akan ditutup atau lanjut ke hari-hari berikutnya sampai saham berada di harga yang cocok.
Dalam pengalaman saya, saya biasanya mengira-ngira dari Orderbook, lebih banyak orang yang ingin beli atau ingin jual jika di orderbook lebih banyak orang yang ingin membeli, maka kalian mungkin bisa menjual dengan harga di atas harga saham sekarang, mungkin 2-3 poin di atas tergantung banyaknya bid. Di situasi ini biasanya dalam sehari saham kalian akan langsung terjual. Namun jika lebih banyak orang yang ingin menjual saham, biasanya kalian akan dipaksa menjual saham dengan harga di bawah harga sekarang, karena pasar lagi merah mungkin lagi banyak yang cut loss sehingga harga saham akan terus turun. Jika kalian memaksakan untuk menjual dengan harga tinggi, maka bisa butuh waktu berhari-hari sampai akhirnya mungkin harga menjadi naik dan kalian menemukan harga yang cocok.
Jika saham sudah berhasil terjual, maka dananya akan masuk ke RDN Stockbit terlebih dahulu. RDN itu seperti rekening kalian di akun Stockbit untuk menampung uang hasil jual saham, atau uang untuk membeli saham. Setelah dana kalian ada di RDN, kalian bebas apakah ingin menariknya ke rekening bank kalian atau diputar lagi untuk membeli saham lain, beresiko jika rugi maka uang kalian bisa habis hehe. Proses antara jual saham Stockbit, ke RDN, hingga ke rekening bank kalian biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 harian. Sampai sini proses jual saham di Stockbit bisa dibilang sudah selesai.
Salah satu fitur Stockbit yang saya rasa menarik dibandingkan dengan aplikasi lainnya, adalah fitur Feed. Fitur Feed Stockbit ini sebenarnya semacam pedang bermata dua, karena di Feed kalian bisa membuat postingan dan menge-tag simbol saham terkait, contoh $GOTO, $ARTO, $CUAN dan lain sebagainya. Kalian bisa meng-klik tag tersebut dan di sana akan terkumpul semua postingan yang terkait dengan saham yang di-tag, contoh apabila kalian mengklik tag $GOTO maka isinya adalah semua postingan yang berhubungan dengan $GOTO. Nah di sini kalian bisa mendapatkan insight baru, atau malah menemukan banyak spam. Karena fitur tag dan feed ini tidak jarang dipakai untuk pom-pom saham, jualan kelas, atau bahkan menyebarkan spam, scam atau berita hoax. Jadi kita harus pintar-pintar dalam memilah konten yang ada di feed.
So far Stockbit menawarkan alternatif solusi bagi kalian yang ingin berinvestasi saham, dan juga nampaknya Stockbit berusaha menggabungkan element social dan saham di dalam aplikasinya. Sejauh ini hanya dua aplikasi jual beli saham yang pernah saya coba, yaitu Stockbit ini dan Trima+. Jadi untuk perbandingan saya belum punya banyak perbandingan. Bagaimana menurut kalian? Silahkan tulis di kolom komentar ya.