Saatnya Meninggalkan AMP: Kekurangan AMP yang Belum Banyak Orang Tahu

Last Updated on 4 months by Mas Herdi

Belakangan ini ternyata ada banyak gerakan untuk ramai-ramai meninggalkan AMP. AMP atau Accelerated Media Pages adalah teknologi dari Google yang membuat halaman web diload dengan sangat cepat, dikarenakan halaman web tersebut sudah di-cache atau disimpan terlebih dahulu di servernya Google.

Kekurangan dari AMP

Namun hal tersebut tidak serta merta tanpa kekurangan, karena setelah diimplementasi dan dipelajari lebih lanjut, berikut adalah kekurangan dari AMP.

  1. AMP adalah Branding dari Google
    Pada awalnya kita mungkin senang halaman kita ditampilkan secara instan dari Google Search Engine, tapi lambat laun kita sadar kalau itu adalah branding dari Google. Karena ada logo Google di sana, URL nya pun menjadi URL Google. Kemudian menu dan navigasi yang ada adalah menu AMP bawaan dari Google juga.
  2. Mengorbankan Visitor Engagement
    Mempunyai halaman yang bisa ke-load dengan instant mungkin adalah hal yang kita inginkan. Namun harga apa yang harus dibayar? Visitor Engagement kita akan berkurang, dikarenakan halaman AMP biasanya tidak mempunyai menu, navigasi, dan fitur lainnya yang memungkinkan user pindah ke halaman lain atau engage dengan website kita. Di WordPress hanya ada tombol Exit Mobile Version yang jika diklik pengunjung akan diredirect ke halaman non-AMP. Ketika pengunjung ingin meninggalkan komentar pun mereka juga harus diredirect ke halaman non-AMP. Jika untuk basic functionality saja kita masih bergantung ke halaman non-AMP, lantas untuk apa ada AMP? Lebih baik kita gunakan halaman non-AMP dari awal.
  3. Mengorbankan Revenue Adsense
    Hal ini berkaitan dengan limitasi dari sisi CSS dan Javascript. Halaman AMP sangat terbatas dari sisi CSS dan Javascript sehingga tampilan dan fiturnya pun sangat sederhana dan minimalis. Dari pengalaman saya pasang Adsense pada halaman AMP. Implementasinya lumayan sulit. Dan juga Adsense termasuk resource / script dari 3rd party, yang butuh waktu ekstra untuk di-load. Sehingga saat halaman AMP kita selesai di-load belum tentu iklannya sudah tayang, hal ini membuat iklan Adsense kita jadi terlewatkan oleh pengunjung.
  4. Web Tracking dan Analytics yang Terbatas
    Karena halaman AMP berasal dari servernya Google, maka kita tidak bisa menggunakan Analytics atau Tracker yang sudah ada existing di website kita. Kita harus implementasi ulang dan menyambungkannya dengan Analytics yang kita gunakan. Hal ini tentu butuh effort ekstra dan resource yang mungkin saat ini belum kalian punyai.
  5. Cached Pages
    Cached pages berarti belum tentu halaman yang paling update yang ditampilkan oleh Adsense. Bisa jadi kita melakukan pembaruan di halaman website kita, menambahkan affiliate links dan sebagainya. Namun perubahan tersebut belum tampil di halaman AMP website kita, karena kita harus menunggu crawler dari Google untuk mengambil halaman yang baru terlebih dahulu dan mengupdate cached pages di server nya.

Oke itu adalah beberapa kekurangan dari AMP. Untuk kecepatan load website yang meningkat ternyata ada banyak hal yang harus dikorbankan ya. Untuk tahap selanjutnya saya akan share tentang menghapus AMP dari WordPress. Apakah kekurangan AMP yang lain yang kalian tahu? Silahkan tulis di kolom komentar ya.





Download aplikasi kami di Google Play Store


Tutorial Menarik Lainnya :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TWOH&Co.