Last Updated on 5 months by Mas Herdi
Belakangan ini sangatlah menjamur digitalisasi finansial, mulai dari dompet digital, uang digital, metode pembayaran digital menggunakan QRIS, hingga bank digital. Seolah-olah semuanya bisa bermain di sektor fintech atau finansial teknologi ini tanpa regulasi yang ketat. Pada awalnya hal ini semacam menguntungkan kita, tetapi di balik itu tentu ada resiko dan bahaya yang mengancam. Terlebih-lebih menyangkut bank digital. Apa saja itu? Mari kita bahas di sini ya.
Bijak Menyikapi Maraknya Bank Digital
Salah satu yang saya rasakan ketika mencoba mendaftar bank digital adalah, tidak adanya Customer Service yang memadai, kebanyakan bank digital hanya bisa dijangkau lewat Chat, itupun terkadang balasnya lama dan bisa saja hanya template. Sehingga ketika kita mengalami masalah yang urgent, kita bingung siapa yang harus dihubungi, karena tidak ada kantor fisik maupun nomor telepon. Hanya ada pilihan Live Chat yang seringkali kurang membantu.
Namun di beberapa bank Digital hal yang terjadi justru sebaliknya, ketika kita ingin komplain transaksi misalnya, atau menutup akun. Kita malah disuruh ke kantor cabangnya atau menghubungi via telepon. Padahal bank itu adalah bank digital yang punya aplikasi dan segala fitur nya, kenapa tidak dipermudah saja lewat aplikasi. Pakai harus datang ke cabang terlebih dahulu.
Jikapun ada kantor fisik yang tersedia, semua proses pendaftarannya harus melalui aplikasi atau online. Saya pernah coba mendaftarkan bank Digital untuk istri saya, kebetulan ada kendala di bagian verifikasi. Kemudian kami coba untuk mengunjungi kantor cabangnya yang hanya ada 3 lokasi di Jakarta. Setelah jauh-jauh ke kantor cabang, ternyata di sana pun tidak bisa mendaftar sebagai nasabah baru. Semuanya harus melalui online. Lantas untuk apa ada kantor cabang fisik, untungnya petugas di sana bisa membantu setelah kami desak. Dan akhirnya istri saya bisa mendaftar.
Bank Digital biasanya mempunyai banyak tawaran promosi yang menarik, salah satunya seperti bunga bank yang besar, bunga deposito yang besar, bebas biaya transaksi, cashback, diskon dan lain sebagainya. Hal ini seringkali membuat kita tergiur dan langsung memindahkan tabungan kita ke sana dalam jumlah yang cukup besar. Namun perlu dicatat, ini adalah bank digital dengan fasilitas yang serba digital. Di saat aplikasinya tiba-tiba error, atau tidak bisa dibuka. Lantas kita bisa apa? Uang kita bisa saja lenyap bersamanya. Karena itu sebelum menabung di bank digital pastikan kredibilitas bank itu, seperti sudah diawasi oleh OJK dan dijamin oleh LPS, Lembaga Penjamin Simpanan.
Sistem keamanan dari bank digital pun masih perlu disorot mengingat masih banyak kejadian di sosial media dimana tiba-tiba muncul transaksi yang tidak dikenal di akun pengguna bank digital, yang langsung mengambil uang tabungannya. Atau transaksi duplikat / dobel, atau resiko data pengguna bocor dan digunakan untuk mendaftar pinjol atau paylater membuat pengguna jadi terjerat utang pinjol.
Maraknya bank digital yang menjamur akhir-akhir ini belum tentu menjadi sinyal positif tentang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jika kita ingat menjelang krisis 98 pun ada banyak sekali bank-bank di Indonesia, yang akhirnya sebagian besar dari mereka antara merger dengan bank lain atau bangkrut / collapse/ default. Karena dalam kurun waktu yang lama pasti hanya akan ada beberapa yang bertahan saja. Ditambah lagi dengan maraknya bank-bank konvesional yang berlomba membuat aplikasi perbankan milik mereka sendiri, membuat persaingan makin ketat dan makin sikut-sikutan mengingat bank-bank konvensional tersebut pasti sudah mempunyai dana modal yang besar dibanding dengan bank-bank digital yang baru lahir.
Maka dari itu kita harus lebih waspada menyikapi maraknya bank digital ini. Tetep doing your due diligence, cek kredibilitas bank, status dan lain sebagainya. Jangan latah dan FOMO hanya karena mereka menawarkan bunga yang lebih besar dibanding bank konvensional.
Demikian review dari saya, apakah kalian menggunakan bank digital? Jika iya bank apa yang kalian pilih? Tulis di komentar ya beserta pengalamannya kalau ada. Thanks dan semoga bermanfaat.