Apa Itu Greenflation dan Demo Rompi Kuning Perancis?

Last Updated on 10 months by Mas Herdi

Bagi kalian yang melihat debat capres minggu lalu, tentunya ingat soal pertanyaan dari salah satu calon wakil presiden Gibran Rakabuming kepada cawapres Prof. Mahfud MD yang sempat ramai dan viral. Pertanyaan itu sebenarnya telah dijawab oleh Mahfud MD, namun karena jawabannya agak melenceng, hal ini dimanfaatkan Gibran untuk bertingkah songong dan seakan merendahkan Mahfud MD karena tidak bisa menjawab. Hal inilah yang kemudian menjadi backlash untuk Gibran dan viral. Pertanyaannya Gibran sendiri adalah mengenai Greenflation atau Green Inflation dan demo rompi kuning (Yellow Vest) di Perancis. Lantas apa itu greenflation atau demo rompi kuning? Simak penjelasannya di sini.

Apa itu Green Inflation?

Green Inflation atau Greenflation, berkaitan dengan propaganda barat mengenai lingkungan hidup. Dimana mereka menggaung-gaungkan tentang energi hijau, energi terbarukan yang dapat mencegah krisis lingkungan, global warming dan sebagainya. Namun secara penerapannya ternyata hal itu malah memicu masalah.

Untuk mendorong orang-orang supaya berpindah ke energi yang ramah lingkungan, maka dikenakanlah pajak yang lumayan untuk energi yang tidak ramah lingkungan, seperti bensin/bbm/solar, listrik, batu bara dan sebagainya. Yang mengakibatkan petani-petani, orang-orang di pedesaan, nelayan, hingga industri-industri yang bergantung ke bensin dan sumber energi tidak ramah lingkungan lainnya harus membayar lebih mahal untuk ongkos produksi dan operasional sehari hari. Hal ini mengakibatkan harga-harga kebutuhan naik, harga barang-barang naik, operasional naik dan sebagainya. Maka muncullah istilah greenflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh penerapan green energy secara latah oleh pemerintah. Dan hal ini akhirnya menyebabkan…

Kerusuhan Rompi Kuning di Perancis

Kerusuhan Rompi Kuning Perancis | France24

Kerusuhan Rompi Kuning di Perancis adalah demo yang terjadi sekitaran tahun 2018 di Perancis untuk memprotes kebijakan presiden Emanuel Marcon. Hal ini disebabkan oleh penerapan kebijakan untuk menambahkan pajak ke sumber energi yang tidak ramah lingkungan, hal ini menyebabkan orang-orang pedesaan yang sehari-harinya harus menempuh jarak yang lumayan jauh untuk transportasi, bekerja, atau untuk kepentingan operasional/logistik, musti merogoh kocek yang lebih dalam karena harga bensin yang naik. Tidak hanya itu, alat-alat pertanian mereka seperti traktor turut menjadi lebih mahal untuk dioperasikan. Sehingga mereka pun perlu menaikkan harga produksinya. Hal ini membuat harga kebutuhan pokok dan barang-barang ikut naik.

Akhirnya merebaklah demo dimana-mana untuk memprotes kebijakan ini, yang awalnya hanya di provinsi provinsi sekitaran ibukota, merambat hingga ke Paris. Demo ini pun menjadi rusuh dan sempat memakan korban jiwa. Alasan dinamakan kerusuhan rompi kuning karena para pendemo menggunakan rompi kuning yang merupakan pakaian wajib yang harus dipunya pengendara motor di Perancis. Lama-kelamaan tidak hanya motorist saja yang menggunakan rompi kuning saat demo, namun orang-orang yang bukan motorist pun ikut-ikutan menggunakan rompi kuning.

Apakah Green Economy Jelek?

Green economy tentunya bagus, green energi juga bagus. Namun tentunya kita harus tetap waspada dengan propaganda barat, jangan langsung telan mentah-mentah apa yang mereka gembor-gemborkan. Karena ditakutkan hal itu hanyalah marketing gimmick yang bertujuan untuk menjual lebih banyak produk (greenwashing). Sebagai contoh adalah Jerman yang kembali menggunakan batu bara, dan kayu bakar. Bahkan mereka membongkar pembangkit listrik tenaga angin mereka dan mengubahnya menjadi batu bara. Hal ini karena mereka memblokir pasokan gas dari Rusia karena perang Rusia-Ukraina dan itu malah membuat rakyat Jerman kesulitan.

Global warming memang nyata, kerusakan lingkungan juga nyata. Namun propaganda green energy / eco friendly dari Barat adalah scam. Kenapa mereka malah menyuruh kita atau 3rd world countries untuk menghemat energi. Padahal Barat lah yang membutuhkan konsumsi energi dan membuang emisi / gas rumah kaca jauh lebih banyak. Berkali-kali lebih besar dibanding kita. Dan mereka sendiri malah yang kembali menggunakan batu bara dan semacamnya.

Sekian penjelasan dari saya, bagaimana menurut kalian? Apakah pertanyaan dari Gibran adalah sesuatu yang valid dan kualitatif atau sesuatu yang remeh seperti kata Mahfud MD? Silahkan tulis di bagian komentar ya!





Download aplikasi kami di Google Play Store


Tutorial Menarik Lainnya :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TWOH&Co.