Last Updated on 10 months by Mas Herdi
Di awal tahun ini, Daihatsu diguncang sebuah skandal yang cukup menggemparkan. Sehingga pabrik-pabrik mereka di Jepang terpaksa tutup. Skandal ini berupa pemalsuan hasil test keselamatan pada mobil-mobil Daihatsu. Tidak hanya merk Daihatsu yang terkena, namun beberapa mobil Toyota yang merupakan re-badge dari mobil Daihatsu juga ikut terkena. Dan yang lebih mengagetkan lagi pelanggaran ini sudah dilakukan sejak tahun 1989, jadi lebih dari 30 tahun yang lalu.
Jika pada postingan ini kita sudah me-list mobil Daihatsu / Toyota apa saja yang terdampak, terutama untuk pasar Indonesia dan produksi Indonesia. Pada postingan ini kita akan mempelajari pelanggaran-pelanggaran apa saja yang dilakukan Daihatsu pada saat uji test mobil mereka.
Jenis Pelanggaran pada Skandal Mobil Daihatsu
Dari laporan yang saya dapat langsung dari website principal Daihatsu Jepang. Pelanggaran yang dilakukan oleh produsen Daihatsu ini bisa dikategorikan menjadi 3 jenis:
- Pelanggaran modifikasi atau adjustment
- False statement / membuat statement yang salah
- Manipulasi test data
Dari tiga kategori tersebut, bisa di-breakdown lagi menjadi pelanggaran-pelanggaran yang lebih detail yang termasuk dalam tiga kategori tersebut.
Pelanggaran modifikasi atau adjustment Daihatsu
Pelanggaran modifikasi / adjustment, berarti saat test keselamatan ada bagian mobil yang sengaja dilepas atau dimodifikasi supaya mobil bisa lulus test keselamatan atau mempunyai skor keselamatan yang tinggi. Contohnya memotong trim plastik yang tajam pada bagian pintu, supaya saat test tabrakan bagian tersebut tidak melukai penumpang, sehingga mobil Daihatsu dinyatakan lolos.
Kemudian memodifikasi Airbag supaya mengembang bukan karena terjadi tabrakan atau ECU nya mendeteksi tabrakan, namun karena sudah diset timer-nya. Sehingga hasil test nya tidak akurat.
Pelanggaran false statement Daihatsu
Pelanggaran false statement Daihatsu, salah satunya menggunakan kecepatan yang lebih tinggi dari standard dalam test tabrakan. Supaya jika pada kecepatan yang tinggi saja mobilnya aman, apalagi di kecepatan yang lebih rendah. Kemudian menuliskan data tekanan ban yang salah, dan dibawah batas standard tekanan ban saat dilakukan pengujian.
Pelanggaran Manipulasi Test Data Daihatsu
Sedangkan manipulasi test yang dilakukan Daihatsu adalah, mengisi data test pada bagian supir menggunakan data test dari bagian penumpang (copy paste). Kemudian mengisi data test pada bagian kiri mobil, copy paste dari bagian kanan mobil dan semacamnya. Padahal seharusnya dua bagian tersebut ditest sendiri masing-masing.
Itu semua adalah pelanggaran-pelanggaran yang sudah dilakukan Daihatsu pada skandal uji test mereka. Beberapa pelanggaran mungkin impact nya tidak begitu besar, seperti menggunakan kecepatan yang lebih tinggi dari standar saat uji kecepatan. Tapi pelanggaran lainnya lumayan berat dan bisa berakibat fatal, contohnya seperti memodifikasi bagian-bagian tertentu pada kendaraan pada saat test, hanya supaya bisa lolos test.
Saat ini belum jelas solusi untuk mobil-mobil Daihatsu/Toyota di pasar Indonesia yang terdampak skandal Daihatsu ini.
Bagaimana menurut kalian? Silahkan tulis di bagian komentar ya!