Last Updated on 2 years by Mas Herdi
Beberapa tahun belakangan, seperti kebanyakan orang saya mengalami yang namanya kecanduan belanja online, hingga membership saya di salah satu ecommerce Indonesia mempunyai status Diamon, atau status membership paling tinggi yang hanya bisa dicapai jika tiap hari belanja di ecommerce tersebut, selama setahun. Yang berarti 366x belanja selama setahun. Akhirnya setelah instropeksi, muhasabah dan mencoba berbagai cara, saya akhirnya merumuskan beberapa langkah-langkah untuk mengatasi dan mengurangi kecanduan belanja online. Bahkan bisa menghentikan kecanduan belanja online.
Mengatasi Kecanduan Belanja Online
Berikut cara-cara yang bisa dipakai untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kecanduan belanja online.
Membuat Laporan Keuangan
Cara pertama yang bisa kalian lakukan adalah membuat laporan keuangan, sekarang sudah banyak aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan untuk mengatur pengeluaran dan pemasukan keuangan kalian setiap bulan. Jadi kalian bisa mengetahui berapa banyak uang yang kalian keluarkan untuk Online Shopping tiap bulan, sehingga jika kalian mengetahui ternyata 50% dari penghasilan kalian dihabiskan untuk belanja online, maka kalian akan tergerak untuk menguranginya karena terlalu banyak duit yang sudah dihabiskan untuk belanja barang-barang online yang mungkin barangnya tidak kalian pakai. Setelah itu kalian bisa membuat budgeting untuk mengontrol pengeluaran belanja online kalian, misal budget belanja online sebulan adalah 2juta. Sehingga apabila sudah overbudget akan ada notifikasi atau peringatan.
Kekurangan dari metode ini adalah membutuhkan disiplin dan harus rajin, supaya kita bisa menjadikan mencatat keuangan ini sebagai kebiasaan.
Gunakan Fitur Add to Wishlist
Jika ada barang yang kalian mau beli, jangan langsung tambahkan ke keranjang belanja, atau checkout. Tapi tambahkan dulu ke Wishlist / Favorit, dan biarkan sembari kalian pikir-pikir lagi apakah benar-benar perlu barang tersebut atau tidak.
Gunakan Fitur Add to Cart
Jika Add to Wishlist sudah kamu coba lakukan dan gagal, mungkin karena barangnya benar-benar menarik atau menggoda, maka kalian bisa coba Add to Cart atau tambahkan ke keranjang belanja terlebih dahulu, jangan langsung di-checkout atau dibeli.
Tunda Pembelian 2-3 Hari
Setelah kalian tambahkan ke keranjang / add to cart, cobalah untuk tunda pembelian dulu hingga 2-3 hari atau seminggu. Jika setelah 2-3 hari kalian tidak kepikiran lagi, atau tidak ingin membeli, maka barang yang akan kalian beli tidaklah terlalu penting. Karena dengan menunda membeli barang, ditinggal tidur, dan sebagainya selama 2-3 hari kalian sebenarnya telah mencegah instant gratification, dan memberikan kalian waktu ekstra untuk berpikir apakah pembelian tersebut benar-benar penting.
Prioritaskan Kebutuhan Dibanding Keinginan
Tidak jarang kita membeli barang hanya karena ingin saja, atau kita sebenarnya sudah punya dan tidak benar-benar butuh, namun dikarenakan akses belanja online yang kian mudah, maka kita cenderung melupakan hal tersebut dan main beli barang saja. Ada baiknya kita fokus kembali ke apa saja yang benar-benar kita butuhkan, dan tidak semata-mata membeli sesuatu hanya demi memuaskan keinginan saja.
Mindset: Promo Akan Selalu Ada
Salah satu mindset yang bisa dipakai adalah sampai kapanpun promo akan selalu ada. Mungkin kita tergiur membeli sesuatu karena lagi promo, lagi diskon, good deals dsb. Tapi kenyataannya besok, minggu depan, bulan depan dan seterusnya akan ada promo yang serupa, karena menerapkan promosi atau diskon merupakan strategi toko supaya barangnya terjual. Sehingga jangan pernah berpikir ketinggalan promo, diskon, deals dan sebagainya karena promo akan selalu ada keesokan harinya.
Mindset: Hindari COD (Cash on Delivery)
Sebisa mungkin hindari COD atau Cash on Delivery ketika membeli barang, karena hal ini akan menciptakan ilusi kita tidak perlu membayar apa-apa saat membeli barang, padahal kita tetap diharuskan membayar ketika barangnya sampai. Karena itu jangan gunakan metode pembayaran COD, disamping menyusahkan orang rumah dan abang kurir ketika barang sampai tapi kita tidak ada di rumah.
Mindset: Hindari Paylater
Mindset lain yang bisa kita pakai untuk mengatasi kecanduan belanja online adalah dengan tidak menggunakan Paylater saat belanja online. Sekarang layanan Paylater sudah tersedia di hampir semua ecommerce ataupun aplikasi seperti Traveloka. Jangan membeli barang menggunakan Paylater, selain ada riba, bunga dan dendanya pun cukup besar seandainya kalian telat atau lupa membayar tagihannya di akhir bulan.
Mindset: Bayar Dengan Tunai, Debit, Hindari Kartu Kredit
Mindset yang ini mirip dengan Paylater, usahakan untuk membayar tunai menggunakan Debit, Transfer Bank, Virtual Account dan sebagainya. Bukan dengan Kartu Kredit. Hal ini untuk membiasakan tidak menghutang, dan jika membayar secara tunai kalian langsung merasakan konsekuensi dari pembelian kalian (uang yang berkurang dari tabungan Bank).
Konsekuensi Jika Meneruskan Kecanduan Belanja Online
Memangnya apa sih akibatnya atau konsekuensinya ketika kita membiarkan kecanduan belanja online kita tanpa ditangani? Ketika sudah jadi kebiasaan beli ini itu tanpa pikir panjang, berikut adalah konsekuensinya jika kecanduan belanja online tidak teratasi:
- Kalian akan merasa menyesal (karena uang habis, karena beli barang ini itu yang sebenarnya tidak dibutuhkan)
- Kalian akan terpaksa menjual kembali barang yang telah kalian beli, dengan harga yang murah
- Rumah atau tempat tinggal kalian akan penuh dengan barang-barang yang ternyata tidak kalian butuhkan (sampah)
- Ketika ada barang yang benar-benar kalian butuhkan, uang untuk membelinya tidak ada
- Tidak bisa savings
- Tabungan kalian akan berkurang, yang mana seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat
- Tidak memaksimalkan potensi keuangan kalian, jika uang yang ada hanya digunakan untuk beli barang-barang yang tidak benar-benar dibutuhkan
- Tidak bisa menikmati barang yang sudah dibeli / sudah dimiliki, dan hanya akan puas ketika membeli barang lainnya
- Kepuasan didapat jika beli barang online mengakibatkan kurangnya rasa bersyukur
Kalian bisa juga membaca postingan saya soal Experience Economy, dimana dibanding menghabiskan uang untuk membeli barang, lebih baik uangnya dihabiskan untuk sesuatu yang bisa memberikan pengalaman ke kita, menambah pengalaman baru, hal-hal baru dan sebagainya. Cara ini lebih rewarding dan lebih memuaskan untuk jangka panjang.
Itulah beberapa tips & trik berdasarkan pengalaman saya sendiri untuk mengatasi kecanduan belanja online. Karena ke depannya efek samping dari kecanduan belanja online ini lumayan berbahaya, maka kita harus berlatih mengendalikan diri dan mempunyai kontrol atas ini semua.
Bagaimana pengalaman kalian? Apakah kalian pernah kecanduan belanja online? Bagaimana cara mengatasinya? Atau bagaimana strategi kalian supaya tidak kecanduan belanja online? Silahkan tulis di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat.