Last Updated on 8 years by Mas Herdi
Barangkali bagi kebanyakan orang rasanya malas dan sia-sia untuk memulai menulis blog tentang software development atau programming. Jika tidak ada yang baca tentunya waktu kita akan terbuang percuma, dan dibandingkan menulis untuk blog, lebih baik kita menulis code, benar begitu kan?
Salah 🙂
Puluhan juta rupiah. Itulah yang akan kalian dapatkan apabila kalian mau nge-blog soal software (development / review) atau programming. Bahkan walaupun tidak ada satu orang pun yang pernah membaca blog kalian. Ini bukan omong kosong. Memang pertama-tama mempunyai pengunjung yang rajin membaca blog kita tampak seperti “tujuan” dari blogging, namun sebenarnya itu hanyalah efek samping dari blogging. Seiring dengan waktu akan ada banyak lagi keuntungan personal yang bisa kalian dapat, termasuk pekerjaan yang lebih baik.
Pemahaman mendalam soal opini mu sendiri
Siapapun yang bilang, “kamu belum benar-benar memahami sesuatu hingga kamu dapat menjelaskan itu ke nenek mu,” pasti belum pernah mencoba untuk menuliskan opininya ke dalam kata-kata.
Hal pertama yang bakal kalian rasakan saat menulis tentang software adalah betapa tidak lengkapnya pemikiran kita. Kita adalah makhluk konseptual dan kita berpikir abstrak tentang software development. Secara intuitif kita mengisi area-area kosong di pikiran kita itu.
Dalam berbagai hal, perasaan kita tentang software development seperti mimpi; hanya make sense jika kita terlibat aktif didalamnya, namun ketika kalian mencoba untuk menuliskannya, kalian mulai menemukan banyak lubang dimana-mana. Bukan berarti hal ini tidak realistis atau kontradiktif. Hanya tidak lengkap.
Ngeblog memaksa kalian meluangkan waktu untuk mengisi lubang-lubang tersebut. Mengisi lubang-lubang itu memaksa kalian untuk berpikir secara kritis tentang opini kalian sendiri. Hasil dari aktivitas-aktivitas tersebut adalah pemahaman yang jauh lebih mendalam tentang topik yang sebelumnya kalian rasa, kalian sudah cukup paham untuk menulis soal topik tersebut. Hal ini berdampak juga secara eksternal. Kalian akan menjadi merasa lebih percaya diri dan mempunyai perspektif luas saat berbicara tentang topik yang berkaitan langsung, atau bahkan yang hanya sedikit bersinggungan dengan topik pada blog kalian.
Belajar berkomunikasi dengan empati
Ada dua cara untuk mengkomunikasikan pendapat: dari point of view kalian sendiri atau dari point of view orang yang kalian ajak bicara. Yang pertama mudah tapi tidak berguna. Ingatkah kalian tentang dosen sewaktu kuliah yang jenius sekali hingga tidak ada satu orangpun yang bisa memahami dosen tersebut? Itu karena mereka tidak mengajar dari point of view mahasiswa mereka. Hasilnya kejeniusan dosen itu tidak tersampaikan ke mahasiswanya.
Sebagai seorang ahli dalam programming atau software development, kita seharusnya takut akan hal ini. Orang-orang meluangkan waktu membaca blog untuk belajar hal-hal baru, memperluas pandangan mereka dan keep update dengan pasang surutnya dunia teknologi. Belajar mengkomunikasikan ide kalian secara efektif ke audiens siapapun adalah bagian penting dalam upaya membuat pendapat kalian mudah dicerna. Hal itu juga membuat kalian menjadi komunikator yang baik.
Skill komunikasi lisan saya mulai meningkat sejak saya mulai nge-blog. Bukan karena saya sudah mulai biasa untuk “menggampangkan permasalahan”. Tapi karena kalian akan belajar untuk memperhatikan mana detail-detail yang bisa diterapkan, dan mana yang tidak, dengan nge-blog. Kalian belajar untuk menjelaskan konsep dari pola pikir para audiens. Itu akan mengubah bagaimana rekan kerja atau bahkan klien kalian melihat topik yang kalian bahas.
Membuat credentials kalian
Satu hal yang saya asumsikan dari seorang blogger adalah mereka ahli di bidangnya. Maksudnya, mereka harus ahli. Karena mereka mempunyai sebuah blog dengan ratusan artikel. Hal itu tidak mungkin terjadi begitu saja.
Namun anehnya, hal itu memang… terjadi begitu saja. Dan orang-orang yang suka ngeblog memang seorang ahli di bidangnya. Walaupun hukum sebab akibat tentunya juga berperan dalam hal ini.
Orang-orang tidak memulai untuk ngeblog karena mereka lulus test dan dapat kartu membership yang memperbolehkan mereka untuk ngeblog. Para blogger kelihatan sebagai ahli di bidangnya karena mereka sudah mendapatkan manfaat dari poin-poin di atas. Semakin kalian rajin ngeblog, semakin banyak lubang-lubang di dalam pemahaman kalian yang terisi dan kalian menjadi lebih baik dalam berkomunikasi.
Karena telah disenjatai dengan pemahaman yang lebih baik dan skill komunikasi, maka relasi dengan klien semakin meningkat. Kalian menjadi aset valuable di dalam tim kerja. Interview tampak menjadi lebih mudah. Karena dengan langsung menunjukkan url blog kepada interviewer, kalian bisa meng-skip pertanyaan-pertanyaan tentang kualifikasi atau keahlian kalian yang seringkali muncul pada tech interviews. Mempunyai pemahaman lebih baik, menjadi karyawan yang lebih berharga. Menjadi lebih berharga, mempunyai pekerjaan yang lebih baik. Mempunyai pekerjaan yang lebih baik, gaji akan meningkat. It’s a beautiful thing. 🙂
Memulai membuat Blog
Bagi orang-orang yang tidak paham, ngeblog terasa seperti memulai sesuatu tanpa bekal apapun karena awalnya kalian tidak punya pembaca. Sedikit orang yang tahu, pembaca hanyalah bahan bakar yang memotivasi sebuah blog. Seperti halnya bensin pada mobil, namun pembaca bukanlah tujuan, atau arah dari sebuah blog.
tl;dr: Blogging adalah sebuah pelajaran berharga, jauh sebelum kalian mendapat seorang pembaca pertama ataupun ad revenue pertama. Pembahasan di atas adalah beberapa pelajaran-pelajaran berharga yang bisa didapat dari blogging.
Terjemahan bebas oleh Hafizh Herdi dari sumber.