Perbedaan Antara Hosting Berbayar dan Hosting Gratis (dari Pengalaman)

Last Updated on 12 years by Mas Herdi

Hosting Berbayar

Berbeda dengan hosting gratis, hosting berbayar lebih rasional dan lebih profesional. Mereka menyediakan layanan yang bervariasi dan masuk akal. Untuk sekedar blogging biasanya pihak hosting berbayar menyediakan paket hosting dengan spasi antara 50 – 1000 MB dengan biaya sekitar puluhan ribu, hingga ratusan ribu per tahun. Bandingkan dengan hosting gratis yang menyediakan disk space sangat besar, dari 2GB hingga unlimited dengan harga gratis. Jika kalian berpikir, bukankah hal tersebut mengherankan ? 😀

Namun apabila kalian sudah mengetahui atau bahkan mengalami kerugian dari hosting gratis, maka kalian pasti tidak akan segan lagi untuk pindah ke hosting berbayar. Karena walaupun mereka mempunyai disk space yang lebih kecil, dan kita harus bayar. Tapi layanan yang mereka tawarkan profesional, dan sesuai dengan kenyataan.

Saya juga baru kali ini memakai hosting berbayar, untuk menjalankan blog ini. hehe Dan dari pengalaman saya hosting berbayar mempunyai banyak keuntungan. Seperti layanan support/dukungan yang memadai. Mempunyai akses ke lebih banyak fitur. Website/blog di back-up secara reguler, tidak ada iklan yang disisipkan oleh pihak hosting. Dan banyak lagi.

Hosting berbayar juga sudah banyak yang secara default menyediakan unlimited bandwitdh yang benar-benar unlimited. Yang berarti kita tidak usah khawatir jika blog kita kebanjiran pengunjung selama resource-nya masih mencukupi. Selain itu, hosting berbayar biasanya menawarkan dua jenis server, yaitu server IIX (lokal) dan server luar. Server lokal biasanya lebih mahal, karena aksesnya yang lebih cepat dan biasanya digunakan untuk website yang memang ditujukan bagi pengunjung lokal (Indonesia).

Kesimpulan

Kesimpulannya, apabila kalian benar-benar serius mau membuat sebuah blog. Dan ingin menjadikan blog tersebut “it’s all about me”, maka saya sarankan untuk menggunakan hosting berbayar.

Tapi disk space-nya kan kecil, cuma 500 MB ? Mending bikin hosting gratisan, space-nya unlimited. wekk

Hmm… oke, 500 MB. 500 Megabyte atau 500.000 kylobite. Dan kamu bilang itu kecil. Kamu bilang 500 MB kecil?! hahaha F*ck everything about you!  Lihatlah, blog saya ini punya sekitar 200-an artikel, dan itu hanya menghabiskan sekitar 90 MB disk space, udah termasuk WordPress, plugin, gambar dan lain-lain.

Sehingga bisa diperkirakan disk space 500 MB bisa memuat hingga 1000 artikel ! Apakah kamu sudah berencana untuk menulis artikel sebanyak itu ? hahaha Itulah kenapa saya bilang hosting gratisan itu nggak rasional, karena dengan disk space yang sedemikan besar 2GB/2000MB. Kamu nulis sampai kriting pun nggak akan penuh, karena space 2GB sanggup untuk menampung hingga 4000 artikel.

Tapi blog saya sekarang sudah punya 15 artikel. Saya butuh spasi 2GB karena saya pasti nulis hingga 4000 artikel ! (Saya orang yang produktif)

Okay… okay. Good luck with that. Tapi bayangkan rasanya ketika kalian sudah menulis artikel ke 3999 dan esoknya blog kalian langsung hilang karena pihak hosting gratisan secara nggak sengaja menghapus blog kalian dan mereka tidak punya back-up nya. Kenapa mereka nggak punya back-up nya? Karena mereka hosting gratisan ! hahaha

Well, jika kalian sudah punya 100 artikel saja. Trafik kalian akan bagus dan blog kalian bisa mendatangkan uang dengan berbagai macam cara, iklan, promosi, dsb. Apalagi jika kalian mempunyai hingga katakanlah 1000 artikel, blog kalian bisa menjadi sumber penghasilan. Dan pasti uang yang dihasilkan dari blog tersebut lebih dari cukup untuk membayar hosting dan domain.

Yah, long story short, hosting gratisan mungkin cocok untuk pemula yang baru memulai ngeblog. Kalian bisa menulis artikel pertama hingga artikel keseratus di blog yang dihosting secara gratis. Namun lebih dari itu, blog/website kalian akan menjadi sering down. Dan itulah saatnya pindah ke hosting berbayar.