Last Updated on 12 years by Mas Herdi
Kali ini saya akan membahas suatu buku yang menceritakan tentang kewirausahaan berjudul Towkay Ho Seh Boh? (How To Become a Successful Towkay). Towkay di sini adalah istilah tionghoa untuk pengusaha. Berbeda dengan buku-buku entrepreneur buatan barat yang cenderung formal dan penuh teori. Buku ini mengajarkan tips-tips berwirausaha yang lebih membumi, dan lebih sesuai dengan budaya kita sebagai orang Asia. Selama membaca kita juga akan menemui banyak pepatah-pepatah China/ Hokkien tentang bisnis dan wirausaha yang memotivasi
Buku ini dibuka dengan pembahasan apa arti dari kesuksesan? Analoginya seperti seorang pendekar kungfu yang belajar kepada mahaguru supaya bisa mempelajari jurus rahasia. Namun selama lima tahun pendekar tersebut hanya berlatih pernafasan dan memukul terus menerus. Akhirnya pada saat sang guru mendekati ajal, pemuda tersebut marah kepada gurunya. Dia berkata bahwa kenapa setelah bertahun-tahun sang guru tetap tidak mempercayainya dan tidak mau mengajarkan jurus rahasia padanya. Sang guru kemudian bertanya balik, “Kapan lawanmu tewas?” Melihat si murid yang kebingungan, sang guru kemudian menjawab pertanyaannya sendiri, “Pada saat jantung lawanmu berhenti berdetak.” Dia lalu menjelaskan bahwa selama ini dia mengajarkan cara melatih konsentrasi dan fokus perhatian supaya muridnya bisa menghantam dada lawannya dengan satu serangan yang mematikan.
Dari kisah tersebut kita belajar bahwa selama ini kita percaya kalau ada metode atau strategi rahasia tertentu supaya hidup kita lebih baik atau agar sukses. Padahal faktanya rahasia yang sesungguhnya seringkali hanya cara berpikir yang lugas dan sederhana. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa arti sukses hanyalah memastikan suatu tugas selesai dari awal sampai akhir, dan selagi mengerjakannya Anda terus meningkatkan upaya Anda serta mengerjakan hingga sebaik-baik kemampuan Anda. Kemudian penjelasan itu disambung dengan pepatah kepala dapat, ekor dapat = Sukses.
Pelajaran Menjadi Wirausaha
Banyak pelajaran berharga tentang wirausaha yang bisa diambil dalam buku ini yang masing-masing dijelaskan dalam satu bab khusus, dan diakhiri dengan satu petuah sehingga kita mudah untuk mengingatnya. Seperti :
- Ide Bisnis Harus Sederhana : menjelaskan pentingnya membuat produk dan jasa yang sederhana dan mudah dipahami. Contohnya seperti restoran yang mempunyai sistem paket, mereka tahu kalau para tamu kebanyakan malas berpikir untuk memilih menu, sehingga mereka menciptakan istilah seperti ‘Paket A’ ‘Paket B’ dan sebagainya. Proses bisnis Anda juga harus sederhana, supaya Anda bisa mempekerjakan orang-orang yang berpendidikan rendah untuk menjalankannya.
- Sempurnakan Keahlian dan Selalu Tenang
- Sepi Adalah Teman Anda : punya waktu untuk menyendiri dan menjadi diri sendiri adalah penting bagi pengusaha. Karena seringkali saat-saat seperti itu membuat Anda mudah untuk menggali kekuatan super-bawah-sadar Anda. Sebaliknya, apabila Anda selalu dikelilingi orang-orang, mereka akan terus menerus memberondong komentar dan umpan balik yang akan menghalangi kiriman sinyal dari batin Anda dan menggoyahkan keyakinan Anda.
- Jika Anda Punya Kemampuan, Jangan Takut Kehilangan Muka
- Jangan Menjadi Nomor Satu
- Anda Perlu Kesehatan yang Baik untuk Bekerja Keras, dan sebagainya.
Petuah-petuah tersebut disampaikan secara lugas, sederhana dan tidak bermaksud menggurui. Seakan sang pengarang hanya ingin berbagi cerita kepada kita bagaimana pengalamannya menjadi pengusaha. Salah satu petuah bagus yang selalu saya ingat adalah Di Awal, Kerjakan Semuanya. Petuah tersebut menceritakan kalau banyak orang merasa mereka tidak boleh mengerjakan semuanya sendiri. Seringkali ketika kita ingin membuat katakanlah start-up, kita lantas mengajak teman-teman kita dan mendelegasikan berbagai hal sesuai kemampuannya. Padahal sebenarnya di awal, Anda sendiri yang harus mengerjakan semuanya. Sesungguhnya, jika Anda mulai berpikir untuk mendelegasikan berbagai hal kepada orang lain terlalu dini, Anda akan gagal.
Kenapa? (Di sini penulis memaparkan penjelasannya dengan apik) Karena delegasi hanya efektif bila ada sistem kerja. Tapi dalam kebanyakan kasus, Anda tidak punya sistem apa pun sebagai titik awal. Anda harus memulai dari nol. Menjalankan suatu bisnis sama seperti membuat film—film serba-sendiri dengan Anda sebagai penulis skenario, sutradara, sekaligus aktor. Dalam film ini Anda harus menjadi aktor yang serbabisa. Anda harus melakonkan seorang pemimpin yang visioner, seorang kuli, juga seorang manajer. Baru setelah Anda selesai memainkan semua peran itulah Anda bisa menyerahkan skenario kepada aktor-aktor yang Anda sewa, dan mengajari mereka bagaimana berakting seperti yang Anda lakukan di dalam film. Hingga nantinya Anda akan memainkan satu tugas penting dalam bisnis Anda, yaitu menandatangi buku cek. 😀
Buku ini merupakan sisi lain dari apa yang media kerap sajikan tentang gambaran seorang konglomerat Singapura, mengendarai mobil mewah, arloji Rolex, dan tingga di pemukiman elit. Setelah membacanya, Anda akan mendapatkan gambaran realistis tentang arti menjadi seorang towkay (pengusaha) dan nilai-nilai dasar serta pola pikir yang harus Anda tanamkan untuk membangun fondasi untuk hidup sebagai seorang towkay yang sukses.