Last Updated on 8 years by Mas Herdi
Sebenarnya, website ini barusan pindah rumah, alias pindah hosting wordpress. Dari hosting yang lama, ke hosting baru yang sekarang. Kalau ditanya alasannya, hmm… ini mungkin gara-gara trafik ke situs TWOH’s Engineering yang semakin lama semakin meningkat. Dan hosting lama yang gratisan nampaknya sudah tidak mumpuni lagi untuk memberikan performa optimal kepada pembaca setia situs ini.
Di samping itu, seringnya server down, serangan DDOS yang tidak ditanggulangi, hingga batas bandwidth yang sering dilampaui, membuat situs ini sering tidak bisa diakses. Kalau sudah begitu, saya rugi, dan pembaca setia juga rugi. Jadi ya mau tidak mau, akhirnya saya memutuskan memindahkan website ini ke lingkungan yang lebih baik.
Jadi ya kurang lebih itulah alasannya. 😀 Oke, sekarang saya ingin ganti topik, yaitu tentang cara pemindahan situs ini yang cukup ekstrim dan saya sendiri baru pertama kali mencoba metode ini. Yaitu memindahkan secara total, alias copy paste (ditambah sedikit edit).
Memindahkan WordPress secara Total ke Hosting Baru
Jika menurut postingan dari WordPress Codex berikut ini, ada dua jenis cara dalam memindahkan wordpress ke hosting baru. Yaitu yang pertama apabila domain/url-nya sama, dan yang kedua adalah apabila domain/url-nya berbeda. Karena domain yang saya pakai tetap sama, jadi saya ambil aja metode yang pertama. Toh kelihatannya resiko nggak begitu besar, dan nanti tinggal mengubah konfigurasi pada wp-config…
Ternyata Tidak.
Oke, pertama-tama saya download semua file direktori situs saya. Ukurannya lumayan besar ternyata, karena koneksi yang pas-pasan (cuma 512 kbps :D) proses ini jadi lumayan memakan waktu. Kemudian saya masuk ke PHPMyAdmin, dan dari situ saya ekspor semua database website yang ada. Kedua data inti sudah didapatkan, sekarang tinggal upload ke server baru.
Pertama saya upload data website-nya terlebih dahulu menggunakan FileZilla, sambil menunggu propagasi DNS dari server lama ke server baru. Tapi karena, sekali lagi, koneksi yang tidak mumpuni, proses ini jadi berlangsung lama sekali. 😀
Akhirnya sekitar jam empat sore, file telah berhasil diupload. DNS juga sepertinya udah nyantol. Iseng saya coba cek situs saya dengan membukanya lewat browser, ternyata ada file yang korup :). Saya perbaiki file tersebut dengan copy paste dari file yang asli di local disk. Setelah itu saya coba buka lagi, ternyata masih ada konfigurasi yang nggak pas. 🙂
Dan, inilah beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memindahkan hosting wordpress :
- cek direktori public_html, karena direktori di hosting lama dan hosting baru pastinya berbeda
- cek .httaccess, ubah url hosting lama, dan sesuaikan dengan url baru (kalo ada)
- cek site_url dan home, serta parameter lain pada tabel wp_options di database. Ubah dengan format url baru
- cek kompatibilitas plugin, nah ini hal yang juga penting. Ada baiknya sebelum memindahkan, semua plugin dinonaktifkan dulu. Hal tersebut lupa saya lakukan, akibatnya ada plugin yang rewel. Dan saya harus bersusah payah mencari sebabnya. Namun Alhamdulillah akhirnya ketemu.
Ketika saya rasa semua sudah beres, langsung saya cek lagi. Ternyata muncul tulisan “Error establishing database connection.” Dari sini, saya pikir sudah tinggal selangkah lagi. Tinggal update konfigurasi di wp-config. 😀
Selanjutnya, saya benerin konfigurasi di wp-config. Setelah dirasa tepat, saya coba cek lagi. Tulisan error database-nya, sudah nggak muncul. Tapi website juga nggak muncul. hehe Masih ada error rupanya. Setelah saya selidiki, ternyata error-nya ada di .htaccess. Kemudian saya hapus dulu file .htaccess. Dan akhirnya situs sudah bisa dibuka 😀
Akhirnya saya bisa masuk ke dashboard admin lagi, dan kerennya, semua plugin langsung berfungsi saat itu juga. Sekali jalan, tidak ada lagi error sama sekali.
Oke, cukup sekian cerita dari saya. WordPress canggih juga ternyata, daripada bikin instalasi baru. Bagi kalian yang suka tantangan, saya sarankan menggunakan metode ini apabila ingin pindah hosting wordpress. Tinggal copy paste. 😉