Last Updated on 12 years by Mas Herdi
Saksi bisu, atau judul inggrisnya adalah Dumb Witness adalah buku karangan Agatha Christie kedua yang saya baca. Sebenernya baru beli kemarin sabtu, tapi karena penasaran dan memang ceritanya menarik, saya habiskan buku ini dalam dua hari.
Kasus yang ada diceritakan kali ini adalah tentang pembagian warisan. Sedikit klasik memang, seorang perawan tua Inggris bernama Emily Arundell yang sangat kaya raya, membagi warisannya kepada pihak yang tidak terduga, pelayannya sendiri yang bernama Wilhelmina Lawson (Minnie/Mina). Sontak hal ini menjadi tanda tanya, terlebih bagi sanak familinya yang sama sekali tidak mendapat bagian sepeserpun.
Adapun sang pewarisnya terdiri dari anak-anak muda kemenakannya yang memang sedang asyik-asyiknya menikmati hidup. Seperti Charles Arundell seorang pemuda urak’an. Arabella(Bella) Arundell seorang perempuan yang pendiam dan menikah dengan orang Yunani, dan Theresa (Tessa) Arundell, perempuan hedonis dan selalu hidup dalam kemewahan, namun butuh uang untuk mendukung karier suaminya yang seorang dokter.
Sebelum kematiannya, Emily sudah curiga bahwa ada di antara ketiganya yang berniat membunuhnya karena kecelakaan yang pernah dialaminya. Dia pun mengirimkan surat ke Poirot, yang sayangnya baru sampai setelah Emily meninggal. Penyelidikan pun dimulai dari situ, walaupun sudah terlambat….
Khas seperti cerita Agatha lainnya, perasaan pembaca pun dipermainkan juga pada saat membaca novel ini. Sebenarnya saya sudah bisa menduga pelakunya, hanya saja motif dan alasan saya masih meleset. haha
Oh iya, bagi pembaca yang memperhatikan pakaian yang dikenakan Tessa dan Bella pada saat Emily jatuh dari tangga. Hal tersebut bisa memberikan petunjuk atas siapa pelakunya, yang bahkan Poirot sendiri tidak tahu/tidak diungkapkan dalam novel.
Seperti judulnya, “Saksi Bisu”, terkadang kita bisa melupakan satu hal penting dalam melakukan sesuatu. Seperti pepatah, bahkan dinding pun punya telinga. Dan binatang peliharaan juga ternyata bisa mengamati… hanya saja dia tidak bisa berkata apa-apa…