Last Updated on 11 years by Mas Herdi
Untuk bulan Januari ini, alhamdulillah ada satu buku yang berhasil saya tamatkan yaitu novel The A.B.C. Murder karangan Agatha Christie. Ini adalah buku Agatha yang pertama kali saya baca. Sebelumnya, mungkin saya sama dengan kalian yang sering dengar nama santer Agatha Christie namun tidak pernah sekalipun baca bukunya. Begitu saya baca, bener-bener mantap jaya, tidak diragukan lagi kalau novel-novel karangan Agatha Christie memang melegenda.
ABC Murder, dari namanya kalian pasti sudah ada bayangan tentang bagaimana kira-kira kasusnya. Yups, ini adalah kasus pembunuhan dimana korban-korbannya dibunuh sesuai dengan abjad pada nama depan mereka. Dan pembunuhan terjadi di kota yang huruf pertama kotanya sama dengan huruf pertama nama depan korbannya. Bahkan terkadang huruf depan kota-nya sama dengan huruf pertama nama depan korbannya yang juga sama dengan huruf pertama nama belakang korbannya. Nah, jadi bingung kan… haha 😀
Korban Ketiga
Saya berikan contohnya saja, pada pembunuhan korban ketiga, sesuai alphabet huruf ketiga adalah huruf C. Nama korbannya Carmichael Clarke dan dibunuh di kota Churston. Itulah contoh detail bagaimana sang pembunuh merencakan dengan rapi siapa calon korban berikutnya.
Saya agak tertipu pada korban kedua yang bernama Elizabeth Barnard yang dibunuh di kota Bexhill. Dimana jika menurut aturan seharusnya abjad pertama pada nama korban dan nama kota haruslah ‘B’. Namun ternyata ada sesuatu yang baru saya sadari, panggilan untuk Elizabeth adalah Betty. Sehingga lengkaplah kasusnya menjadi Betty Barnard, dibunuh di Bexhill.
Satu lagi yang saya suka dari novel ini, Agatha Christie pandai memainkan jalan pikiran pembacanya. Dia membuat pembaca seolah-olah menjadi sama seperti tokoh pengamat pada cerita, menebak-nebak siapakah pembunuhnya. Dan akhirnya Poirot lah yang membeberkan fakta yang tidak terduga…
Cover Depan The ABC Murder
