Last Updated on 12 years by Mas Herdi
Pada awalnya, Android Honeycomb atau Android yang mempunyai nomor versi 3.0 hingga 3.2 ini didesain khusus untuk tablet. Bahkan tablet Android pertama, Motorola XOOM menggunakan Android Honeycomb sebagai default OS-nya. Namun Google kemudian memandang bahwa hal ini tidak efektif, dan kemudian meluncurkan Ice Cream Sandwich sebagai penerusnya.
Walaupun Android Honeycomb mempunyai banyak kelebihan dibandingkan Android versi sebelumnya, namun kelebihan-kelebihan itu hanya berfungsi untuk Android tablet, seperti adanya System Bar di bawah, Multitasking Bar, dan juga Action Bar pada aplikasi. Semua kelebihan itu tidak bisa diaplikasikan pada smartphone atau phablet. Sehingga jika dibandingkan dengan Ice Cream Sandwich atau Jelly Bean, OS Honeycomb masih mempunyai banyak kelemahan. Ini adalah beberapa kelemahan dari Android Honeycomb.
Kelemahan tablet Honeycomb vs ICS / Jelly Bean
- Hanya ditujukan untuk tablet
Inilah kelemahan terbesar dari Android Honeycomb, yaitu kapabilitasnya yang hanya bisa berjalan pada tablet Android. Dibandingkan dengan Ice Cream Sandwich yang bisa berjalan pada smartphone dan tablet. - Tidak adanya pengaturan Data Usage
Ice Cream Sandwich mempunyai sebuah fitur utama yang sangat berguna, yaitu Data Usage monitoring. Dengan fitur ini kita bisa mengatur pemakaian paket data pada perangkat Android kita. Fitur ini sangat berguna ketika kita berlangganan kuota paket internet, sehingga kita bisa membatasi pemakaian paket data supaya tidak melebihi kuota. Dan sayangnya hal ini tidak ada pada Android Honeycomb. - Tidak ada fitur “Folder”
Pada Android Ice Cream Sandwich, kita bisa mengelompokkan aplikasi-aplikasi yang ada di home screen ke dalam sebuah folder. Hal ini memudahkan kita untuk mengelompokkan aplikasi-aplikasi serupa dan juga membuat tampillan home screen kita lebih rapi. - Tidak ada “swipe to delete”
Fitur multitasking dan notification bar pada Honeycomb, ICS, dan Jelly Bean sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja pada ICS ada fitur tambahan, yaitu kita bisa melakukan “swipe/geser” untuk menutup aplikasi atau menghilangkan notification. Pada Jelly Bean hal ini diperbarui sehingga kita bisa melakukan expand notification dengan hanya mengeklik notifikasi pada notification bar tanpa harus membuka aplikasi utama. - User Interface yang lebih intuitif
Jika mungkin desain UI pada Honeycomb nampak kaku. Google membuat desain Ice Cream Sandwich lebih intuitif dan lebih enak dilihat. Apalagi dengan digunakannya font Roboto yang memang cocok digunakan pada interface tablet dan smartphone, dan juga banyaknya aspek-aspek lainnya yang diperbarui sehingga memberikan user experience yang lebih baik.
Overall, dengan beberapa kelemahan Android Honeycomb yang kami tulis di atas, kami merekomendasikan kalian untuk membeli tablet ICS/Jelly Bean daripada Honeycomb. Kalau tidak upgrade lah tablet kalian ke Ice Cream Sandwich. Karena kalau kita melihat dari Honeycomb, memang ICS ditujukan sebagai OS penerus yang tentu jauh lebih baik. Namun apabila kita melihat dari Gingerbread, tentunya Honeycomb masih lebih baik (untuk tablet) dibandingkan dengan Gingerbread. 🙂